Alasan di balik absennya superhero besar MCU di film Black Widow
Sutradara Cate Shortland ingin Black Widow menjadi peran yang dapat berdiri sendiri, tanpa adanya superhero besar dari MCU.
“Black Widow” sudah ditayangkan secara global sejak 9 Juli lalu. Namun, tidak seperti film Marvel Cinematic Universe lainnya yang memiliki crossover lebih luas, “Black Widow” agak kekurangan hal itu. Film ini diketahui memiliki sedikit kemunculan dari karakter utama lain yang ada dalam alam semesta Marvel.
Misalnya, kehadiran Tony Stark dalam film Spider-Man: Homecoming, Hulk dan Doctor Strange dalam Thor: Ragnarok, atau Nick Fury yang memegang peran kunci di Spider-Man: Far From Home. “Black Widow” rupanya hanya memiliki setidaknya dua pemeran lain dari MCU, yang perannya juga tidak terlalu besar dalam waralaba.
Dilansir dari ScreenRant (13/7), sutradara Cate Shortland menghindari kehadiran peran-peran besar tersebut dalam “Black Widow.” Ia dan bos Marvel Studios Kevin Feige ingin Natasha Romanoff (nama asli Black Widow), menjadi peran yang dapat berdiri sendiri. Ini juga mungkin alasan mereka menentukan latar waktu “Black Widow” setelah Captain America: Civil War, di mana Natasha menjadi buron saat itu dan tidak memiliki jaringan yang baik dengan SHIELD atau Avengers.
“Awalnya ada diskusi tentang segala hal, tentang semua karakter yang berbeda-beda,” jelasnya. "Apa yang kami putuskan adalah, dan saya pikir Kevin benar-benar hebat, dia berkata, 'Dia tidak membutuhkan anak laki-laki.' Kami tidak ingin dia merasa dia membutuhkan dukungan. Kami ingin dia berdiri sendiri. Dan dia membutuhkannya."
Adapun, dua pemeran pendukung dari waralaba MCU yang hadir dalam “Black Widow” adalah Thaddeus "Thunderbolt" Ross dan Hawkeye. Ross diperkenalkan pada 2008 di The Incredible Hulk, sebagai jenderal terhormat di militer AS yang terlibat dalam eksperimen tentara super. Hulk adalah salah satu maha karyanya, dan dia tanpa henti mengejar Bruce Banner selama bertahun-tahun.