Berkat AI, robot anjing ini jadi penurut
Hal yang menjadikan membuat Astro istimewa adalah serangkaian unit pemrosesan grafis Nvidia Jetson TX2 yang terdapat di dalam kepalanya.
Sudah ada beberapa robot berkaki empat menyerupai anjing, yang bergerak dengan berjalan menggunakan empat kaki tertekuk ke belakang. Para peneliti di Florida Atlantic University dalam pengembangan untuk mewujudkan hal tersebut, dengan robot bernama Astro berteknologi kecedasan buatan (artificial intelligence / AI).
Gaya gerak Astro dimaksudkan untuk lebih dari sekedar pusat perhatian. Seperti robot anjing lain yang ada di pasar atau masih dalam tahap pengembangan, Astro diinformasikan dapat menahan gaya dorong agar tidak terjatuh. Dilansir dari New Atlas (14/8), robot ini juga dapat melintasi medan jalanan yang kasar, seperti yang ada pada kondisi operasi pencarian dan penyelamatan atau ketika mensurvei lokasi bencana.
Hal yang menjadikan Astro istimewa adalah serangkaian unit pemrosesan grafis Nvidia Jetson TX2 yang terdapat di dalam kepalanya. Chipset ini diklaim akan memberikan robot kombinasi empat teraflop daya komputasi, dan dengan sedikit bantuan dari sensor terintegrasi termasuk modul pencitraan radar, kamera dan mikrofon, memungkinkan robot untuk mendeteksi perintah suara dan memahami lingkungan sekitarnya.
Selain itu, robot yang berbobot 45 kg ini memanfaatkan deep neural network untuk mempelajari tugas-tugas baru melalui proses eksperimental. Sejauh ini Astro dapat menanggapi perintah dasar seperti “duduk”, “berdiri” dan “berbaring”. Namun setelah dikembangkan lebih lanjut dengan sensor tambahan, ia dapat digunakan dalam aplikasi seperti deteksi senjata dan bahan peledak, membimbing orang penyandang tuna netra, menjelajahi lingkungan berbahaya, dan sebagainya.
Proyek penelitian Astro dipimpin oleh Assoc. Prof. Elan Barenholtz, Asst. William Hahn, dan Pedram Nimreezi, yang merupakan direktur software pintar di Machine Perception and Cognitive Robotics labolatory.