Membaca pikiran dengan AI: Potensi dan tantangan yang dihadapi oleh Meta
Meta, perusahaan teknologi yang sebelumnya dikenal sebagai Facebook, baru-baru ini mengumumkan bahwa kecerdasan buatan (AI) mereka kini mampu membaca pikiran manusia.

Meta, perusahaan teknologi yang sebelumnya dikenal sebagai Facebook, baru-baru ini mengumumkan bahwa kecerdasan buatan (AI) mereka kini mampu membaca pikiran manusia dengan akurasi hingga 80%. Kemajuan ini menandai tonggak penting dalam bidang teknologi dan neuroscience, membuka pintu bagi berbagai aplikasi potensial di masa depan.
Dilansir dari Gizmochina (17/2), teknologi ini menggunakan kombinasi dari machine learning, analisis sinyal otak, dan pemrosesan bahasa alami. Para ilmuwan di Meta telah melatih AI ini dengan menggunakan data dari ribuan partisipan yang secara sukarela berbagi aktivitas otak mereka selama melakukan berbagai tugas mental. Data ini kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi pola spesifik yang mengindikasikan jenis pikiran atau niat tertentu.
Dengan memanfaatkan elektroensefalografi (EEG) dan pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI), AI Meta mampu menangkap dan menginterpretasikan sinyal otak dengan presisi yang tinggi. Kombinasi dari dua teknologi ini memungkinkan AI untuk memetakan aktivitas otak secara real-time dan mencocokkannya dengan database pola yang telah dipelajari.
Potensi aplikasi dari teknologi ini sangat luas. Salah satu penggunaan utama yang diharapkan adalah dalam bidang medis, khususnya untuk membantu pasien dengan gangguan komunikasi seperti stroke atau penyakit neurodegeneratif. Dengan kemampuan membaca pikiran, pasien dapat mengomunikasikan kebutuhan dan keinginan mereka tanpa harus berbicara atau menulis.
Di dunia hiburan, teknologi ini dapat digunakan untuk menciptakan pengalaman virtual reality (VR) yang lebih imersif, di mana game dan aplikasi dapat beradaptasi berdasarkan pikiran pemain. Ini juga dapat membuka jalan bagi interaksi yang lebih alami dengan perangkat cerdas, memungkinkan pengguna mengendalikan teknologi hanya dengan berpikir.