Peneliti gunakan AI untuk lacak gunung es berbahaya

Oleh: Erlanmart - Jumat, 01 Des 2023 11:03 WIB

Kecerdasan buatan (AI) membantu ilmuwan melacak gunung es dengan menganalisis data radar. .

Para peneliti menggunakan machine learning (ML) untuk menganalisis data radar satelit guna mendeteksi gunung es di Samudra Selatan sekitar Antartika sebagai cara untuk lebih memahami siklus hidup dan dampak lingkungannya.

Gunung es mungkin tampak seperti sesuatu yang eksotis dan jauh, tetapi, seperti yang diketahui oleh siapa pun yang pernah menonton Titanic, gunung es dapat memberikan dampak yang sangat besar pada kita di saat yang tidak terduga.

Baru minggu lalu, gunung es terbesar di dunia, yang disebut A23a, dua kali lebih besar dari London Raya, lepas dari dasar laut setelah terdampar selama hampir tiga dekade dan terapung di utara Samudera Antartika. Sementara itu, ribuan gunung berapi yang lebih kecil terus-menerus lepas dari lapisan es Antartika dan mengapung ke laut.

Dampak dari semua gunung es ini tidak hanya membahayakan pelayaran. Ketika mencair selama beberapa dekade, mereka melepaskan air tawar dingin dan nutrisi yang dapat mengubah ekologi lokal serta dinamika sirkulasi laut yang kompleks, pecahnya es laut, dan bahkan permukaan laut global.

Masalahnya adalah semua bongkahan es yang terombang-ambing jumlahnya sangat banyak dan bergerak dengan cara yang tidak terarah sehingga sulit untuk mengidentifikasinya, apalagi melacaknya. Dilansir dari New Atlas (1/12), guna membantu hal ini tim ilmuwan yang didanai oleh Alan Turing Institute telah menggunakan Synthetic Aperture Radar (SAR) dari satelit Sentinel-1 milik ESA, yang dapat memindai gunung es siang dan malam dalam cuaca apa pun.