Pesawat ini akan keliling dunia pakai tenaga surya
Pesawat bertenaga surya Solar Airship One akan segera melakukan perjalanan mengelilingi dunia tanpa bahan bakar cair.
Penerbangan jarak jauh tanpa emisi sekarang sudah bisa dilakukan. Solar Airship One akan membutuhkan waktu 20 hari untuk terbang mengelilingi khatulistiwa, sekitar 40.000 km, dalam sekali perjalanan tanpa emisi. Dilansir dari New Atlas (2/10), pesawat dengan panjang 151 meter ini akan ditutupi seluruh permukaan atasnya dengan panel surya, sekitar sekitar 4.800 meter persegi.
Pada siang hari, panel surya akan menjalankan sistem propulsi listrik pesawat, sekaligus menyediakan tenaga ekstra untuk perjalanan malam dengan mengelektrolisis air menjadi hidrogen. Pada malam hari, hidrogen akan mengalir melalui sel bahan bakar, menyediakan bahan bakar untuk terus mengalir.
Pesawat ini akan dikemudikan oleh tim yang terdiri dari tiga orang: mantan astronot Prancis dan pilot Angkatan Udara Michel Tognini, orang lumpuh yang selamat dari kecelakaan pesawat dan pilot aerobatik Dorine Bourneton, serta petualang serial dan "inspirator" Bertrand Piccard, yang pernah mengemudikan Solar Impulse 2 pada penerbangan tenaga surya keliling dunia pertama selama 16 setengah bulan pada tahun 2015-2016.
Tim Euro Airship memperkirakan kecepatan rata-rata pesawat itu sekitar 83 km/jam. Ini kurang dari sepersepuluh kecepatan rata-rata pesawat berbahan bakar cair. Namun kapal udara tersebut memiliki beberapa keuntungan utama, ia dapat berhenti dan memulai di titik mana pun tanpa memerlukan landasan pacu, dan beberapa hal lainnya.
Walaupun proyek-proyek seperti AirYacht dan Airlander bertujuan untuk menghidupkan kembali kapal udara tersebut sebagai bentuk perjalanan penumpang mewah, proyek-proyek lain percaya bahwa kapal udara berisi hidrogen adalah masa depan pergerakan kargo tanpa emisi, membawa muatan 8-10 kali lebih besar dari muatan kapal kargo, dengan seperempat harga, dan hingga 10 kali kecepatan kapal kargo.