Robot bertenaga angin bisa main gim Super Mario Bros.
Peneliti di University of Maryland, yang dipimpin oleh Profesor Ryan D. Sochol, mulai mengembangkan alternatif yang jauh lebih sederhana dan tetap bisa diandalkan.
Tangan robot bisa dibilang menunjukkan banyak harapan untuk aplikasi penggunaan. Namun kompleksitas mekanisnya masih membatasi kemungkinan manfaatnya. Tangan bertenaga udara jauh lebih sederhana, tetapi masih cukup lincah untuk digunakan bermain video gim.
Pada tangan robot elektronik konvensional, rangkaian kontrol terpisah biasanya harus diarahkan ke setiap jari. Ini memungkinkannya berukuran lebih besar, lebih boros energi dan secara keceluruhan tidak terlalu lincah. Selain itu, robot jenis ini lebih mahal untuk diproduksi.
Peneliti di University of Maryland, yang dipimpin oleh Profesor Ryan D. Sochol, mulai mengembangkan alternatif yang jauh lebih sederhana dan tetap bisa diandalkan. Dilansir dari New Atlas (19/7), hasil dari penelitian ini adalah tangan robot lunak tiga jari yang dicetak 3D. Masing-masing jari tersebut dapat bergerak secara mandiri karena perubahan tekanan udara.
Kompresor terpisahnya memompa udara ke tangan hanya melalui satu selang karet. Di ujung jari selang ini ada tiga perangkat non-listrik yang dikenal sebagai “transistor fluida”. Maing-masing transistor ini dirancang untuk membuka dan memungkinkan udara mengalir ke masing-masing jari, sebagai respons terhadap tekanan udara berbeda (rendah, sedang, tinggi).
Saat udara masuk, jari berkontraksi dan mengarah ke bawah. Oleh karena itu, dengan memvariasikan tekanan udara yang dipompa ke tangan, dimungkinkan untuk mengaktifkan salah satu jari secara selektif. Menghentikan aliran udara sama sekali menyebabkan ketiga jari ke posisi semula.