Teleskop James Webb NASA dukung temuan kontroversial tentang bagaimana planet terbentuk

Oleh: Erlan - Selasa, 17 Des 2024 16:59 WIB

Teleskop James Webb milik NASA baru-baru ini mengungkapkan imajen yang mendukung temuan kontroversial tentang bagaimana planet terbentuk.

ASA, ESA, CSA, STScI, Olivia C. Jones (UK ATC), Guido De Marchi (ESTEC), Margaret Meixner (USRA)

Teleskop James Webb milik NASA baru-baru ini mengungkapkan imajen yang mendukung temuan kontroversial tentang bagaimana planet terbentuk. Imajen ini mengkonfirmasi temuan awal dari teleskop Hubble yang tidak dapat diverifikasi hingga sekarang. Imajen yang sangat rinci ini diambil dari Small Magellanic Cloud, sebuah galaksi satelit kecil yang berada di dekat Bima Sakti.

Dilansir dari Engadget (17/12), teleskop Webb fokus pada gugus bintang bernama NGC 346 di Small Magellanic Cloud, yang dianggap sebagai proyeksi yang baik untuk kondisi awal dan jauh dari alam semesta. Gugus bintang ini kurang mengandung unsur berat seperti karbon dan besi yang biasanya terkait dengan pembentukan planet. Namun, imajen dari Webb menunjukkan bahwa gugus bintang ini masih memiliki disk protoplanet yang bertahan lebih lama dari yang diperkirakan.

Pada tahun 2003, Hubble mengamati planet besar yang mengorbit bintang tua, yang hampir seumur usia alam semesta. Temuan ini mengejutkan karena bintang-bintang tua tersebut mengandung sedikit unsur berat yang dianggap penting untuk pembentukan planet. Teori saat itu menyatakan bahwa disk gas dan debu di sekitar bintang akan menghilang dengan cepat, sehingga planet tidak dapat berkembang.

Untuk memecahkan misteri ini, ilmuwan menggunakan Webb untuk mempelajari bintang di Small Magellanic Cloud. Mereka menemukan bahwa disk protoplanet di sekitar bintang-bintang ini bertahan lebih lama dari yang diperkirakan, memberikan waktu tambahan bagi planet untuk berkembang. Penemuan ini menantang teori-teori lama tentang pembentukan planet dan menunjukkan bahwa planet mungkin lebih umum di alam semesta yang awal daripada yang diperkirakan.

Peneliti menemukan dua teori yang mungkin menjelaskan mengapa disk tersebut dapat bertahan lebih lama. Salah satu teori adalah bahwa tekanan radiasi dari bintang di NGC 346 memerlukan waktu lebih lama untuk menghilangkan disk protoplanet. Teori lainnya adalah bahwa awalnya ada awan gas yang lebih besar yang diperlukan untuk membentuk bintang seperti Matahari di lingkungan dengan sedikit unsur berat, yang secara alami akan menghasilkan disk yang lebih besar yang bertahan lebih lama.