Strategi baru Apple: Tambah investasi Rp1,5 triliun agar bisa jual iPhone 16 di Indonesia

Oleh: Erlan - Rabu, 20 Nov 2024 11:56 WIB

Apple Inc., perusahaan teknologi ternama dari Amerika Serikat, telah meningkatkan tawaran investasinya di Indonesia menjadi $100 juta (Rp1,5 triliun).

Apple Inc., perusahaan teknologi ternama dari Amerika Serikat, telah meningkatkan tawaran investasinya di Indonesia menjadi $100 juta (Rp1,5 triliun) dalam upaya untuk menghentikan larangan penjualan iPhone 16 yang diberlakukan oleh pemerintah Indonesia. Larangan ini diberlakukan pada bulan Oktober 2024 karena Apple gagal memenuhi standar konten domestik 40% untuk perangkat smartphone dan tablet yang dijual di Indonesia.

Menurut laporan Bloomberg, Apple awalnya berencana untuk menginvestasikan sekitar $10 juta (Rp159 miliar) untuk pabrik yang akan memproduksi aksesori dan komponen di Bandung, sebuah kota di sebelah selatan Jakarta. Namun, dengan meningkatnya tawaran investasi, Apple sekarang diharapkan dapat memenuhi persyaratan pemerintah Indonesia untuk mengubah investasinya lebih fokus pada penelitian dan pengembangan smartphone di dalam negeri.

Pemerintah Indonesia meminta Apple untuk mengadakan pertemuan dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, namun pertemuan tersebut tidak berhasil dan Apple harus bertemu dengan Direktur Jenderal dari Kementerian tersebut. Meskipun demikian, pemerintah Indonesia belum memberikan jawaban resmi terhadap tawaran baru Apple.

Larangan penjualan iPhone 16 ini merupakan bagian dari strategi pemerintah Indonesia untuk memaksa perusahaan asing untuk meningkatkan produksi lokal dan memperkuat sektor industri dalam negeri. Pada tahun sebelumnya, pemerintah Indonesia juga memblokir penjualan aplikasi TikTok milik ByteDance sehingga perusahaan tersebut menginvestasikan $1,5 miliar (Rp24 triliun) dalam joint venture dengan Tokopedia, divisi e-commerce dari GoTo Group.

Dengan tawaran investasi baru ini, Apple berharap dapat kembali memasuki pasar Indonesia yang besar dengan populasi sekitar 278 juta jiwa, di mana hampir setengah dari jumlah tersebut adalah pengguna teknologi yang cerdas. Apple juga telah memulai inisiatif seperti pembukaan Apple Academies di Indonesia untuk mendukung pengembangan aplikasi oleh para pengembang lokal.