3 fakta menarik tentang pengembangan NASA dalam membuat hijab khusus untuk astronot perempuan
NASA sedang mengembangkan hijab khusus yang memungkinkan astronaut perempuan untuk menjaga rambutnya tetap tertutup saat memakai pakaian luar angkasa.
NASA, lembaga penerbangan dan antariksa ternama Amerika Serikat, telah mengambil langkah revolusioner dalam mendukung kesetaraan gender di dunia antariksa. Kabar terbaru mengenai pengembangan hijab khusus bagi astronaut perempuan menjadi bukti nyata komitmen NASA untuk memastikan setiap individu dapat berpartisipasi secara optimal dalam eksplorasi luar angkasa.
Inovasi ini muncul setelah Nora Al Matrooshi, wanita Arab pertama yang menjadi astronot dari Uni Emirat Arab (UEA), menyuarakan tantangan yang dihadapinya terkait penggunaan hijab konvensional di dalam pakaian luar angkasa.
Berikut 3 fakta mengenai hijab khusus untuk astronot perempuan NASA dilansir dari sciencetimes.com (14/3):
1. Tantangan dalam penggunaan hijab konvensional
Nora Al Matrooshi, sebagai seorang astronot perempuan, menghadapi kesulitan dalam menjaga rambutnya tertutup saat mengenakan pakaian luar angkasa dan helm yang resmi dikenal sebagai Extravehicular Mobility Unit atau EMU. Penggunaan hijab konvensional menjadi rumit karena harus memenuhi aturan penggunaan pakaian luar angkasa yang ketat.