Bagaimana Consumer Drone Mengubah Perang?
Penggunaan drone saat ini dianggap sebagai mainan atau bahkan sebagai alat untuk gaya hidup. Namun, ada kengerian di balik penggunaan drone, terutama di lini militer.
Pada Februari 2020, Elon Musk menyampaikan pandangan tentang masa depan perang udara. Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara dalam acara Simposium Peperangan Udara yang digelar Air Force Association di Florida, Amerika Serikat.
“Untuk domain udara ... hal-hal pasti akan mengarah pada, semacam ... perang drone otonom lokal,” katanya. “Bukannya saya ingin masa depan menjadi seperti ini, inilah yang akan terjadi di masa depan, perang drone otonom.”
CEO Tesla itu menambahkan, era pesawat jet tempur sudah berlalu dan akan digantikan drone. Dua tahun kemudian, prediksi Elon terbukti benar ketika Rusia menginvasi Ukraina. Dalam peperangan yang masih berlangsung hingga sekarang itu, Rusia mengejutkan dunia dengan melancarkan serangan drone kamikaze yang disebut Shahed-131 dan Shahed-136.
Drone yang konon buatan Iran tersebut menjadi berita utama di banyak media di Eropa dan Amerika Serikat karena mampu menyerang objek sipil dan militer di Ukraina, termasuk pembangkit listrik, secara efektif dan murah.
Melihat masifnya pemberitaan media, Elon Musk melalui akun Twitter miliknya mengatakan: Drone War I. Salah satu pengikutnya membagikan ulang pernyataan Elon di acara Air Force Association, dan Elon menanggapi dengan mengatakan bahwa era perang drone adalah “Prediksi yang mudah”.