Bos muda sambut gairah inovasi digital, bos tua tidak
75% dari generasi penerus meyakini strategi digital itu penting.
Sebuah studi menarik telah dilakukan PwC tahun ini. Perusahaan itu berhasil mewawancarai 35 "bos muda" dari 21 Negara. Bos muda ini adalah generasi calon penerus sebuah perusahaan keluarga. Di Indonesia sendiri, PwC berhasil mewawancarai Michael Wanandi dari Combiphar dan Nararya Sastrawinata dari Ciputra.
Hasilnya, 3 dari 4 generasi penerus perusahaan keluarga tersebut punya rencana besar untuk memajukan bisnisnya. Sayangnya, generasi sebelumnya atau "bos tua" menjadi penghalang. Terutama saat bos tua masih bersikap hati-hati dalam menyikap isu transformasi dan inovasi digital.
David Wills, Global Entrepreneurial & Private Business Leader di PwC menerangkan "Generasi penerus bersemangat untuk menghadapi digitalisasi, sedangkan generasi saat ini seringkali lebih berhati-hati untuk menerima laju perubahan yang diusulkan.”
Hanya 7% saja generasi bos muda yang yakin bila perusahaannya telah bertransformasi dan menyesuaikan diri dengan inovasi digital. Sekitar satu per tiga atau 36% dari generasi bos muda mengungkapkan rasa frustrasinya. Mereka menilai, generasi sebelum mereka tidak memahami sepenuhnya potensi digital dan risiko-risiko yang dapat dimilikinya.