Pandemi corona dan ketahanan startup di dunia

Oleh: Hieronimus Patardo Zhafira Chlistina - Senin, 20 April 2020 13:30

Survei terbaru mengungkapkan bahwa startup mengalami pukulan telak selama masa pandemi. Survei ini mengungkap besarnya pemotongan anggaran hingga potensi PHK pada startup di dunia.

Pandemi corona dan ketahanan startup di dunia

Pandemi corona di dunia mau tidak mau akan mempengaruhi banyak perusahaan di dunia, terutama startup. Keadaan ini diprediksi akan menjadi pukulan yang cukup telak bagi beberapa startup yang ada di dunia. TechCrunch (20/4) sebelumnya sudah memprediksi kalau keadaan ini akan mengakibatkan beberapa hal, seperti pengurangan produktivitas karyawan, gangguan rantai pasokan hingga penutupan fasilitas. 

Tampaknya apa yang diprediksi oleh TechCrunch terjadi dengan tepat. Di berbagai belahan negara ada banyak orang yang kehilangan pekerjaannya. Di AS, kabar terakhir menyebutkan kalau dalam empat minggu, jumlah orang yang kehilangan pekerjaan karena corona terhitung mencapai 22 juta orang. Itu baru di Amerika, belum di negara-negara lainnya. 

Di Indonesia pun serupa. Angka pengangguran di Tanah Air diprediksi akan meningkat. Seperti dilansir dari Alinea.id (20/4), CORE Indonesia mengungkapkan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Indonesia akibat Covid-19 akan bertambah sebanyak 4,25 juta orang dalam skenario ringan, kemudian 6,68 juta orang dengan skenario sedang, dan 9,35 juta di skenario berat. Itu berdasarkan hitung-hitungan dampak Covid-19 terhadap sektor formal dan informal. 

Nah, sebuah survei terbaru mengungkap fakta dampak coronan terhadap ekosistem startup di dunia. Survei yang dilakukan oleh Startup Genome ini diklaim sebagai survei pertama di dunia yang menyoroti secara langsung dampak corona terhadap startup

Survei ini melibatkan 1070 responden yang terdiri dari startup di 50 negara berbeda. Perusahaan-perusahaan tersebut melakoni sektor bisnis yang berbeda, mulai dari AI, Digital Health, EdTech, hingga Life Science.