Review jujur Asus Zenfone Max Pro M1: bukan hape setrikaan
Asus sering disindir sebagai hape setrikaan. Konon, istilah ini muncul karena smartpone Asus dianggap cepat panas. Bagaimana dengan Zenfone Max Pro M1?
Hari ini, Senin (23/4), Asus secara resmi merilis Zenfone Max Pro M1 di Indonesia. Seperti namanya, smartphone baru Asus ini merupakan versi baru Zenfone Max yang selalu mengunggulkan daya tahan baterai. Istimewanya, ia adalah produk pertama Asus yang menggunakan Snapdragon 636, chipset yang diklaim mampu menghadirkan performa sekelas ponsel premium.
Asus sempat kehilangan momentum. Beberapa hari lalu, Xiaomi sudah merilis Redmi Note 5 yang juga menggunakan Snapdragon 636. Ia hadir dengan fitur kekinian, seperti kamera yang dibantu dengan teknologi Artificial Intelligence (AI), face unclock, dan fitur yang memungkinkan foto selfie Anda terlihat lebih cantik atau tampan. Harganya juga bisa dibilang cukup terjangkau, yaitu mulai dari Rp2.499.000 hingga 2.999.000.
Setelah kehilangan momentum, tentu saja Asus harus menghadirkan Zenfone Max Pro M1 dengan fitur yang lebih baik, atau dengan harga yang lebih murah kali ini. Tapi apakah Zenfone Max Pro M1 bisa tampil sesuai dengan yang dijanjikan? Berikut ulasannya.
Desain
Seperti smartphone dengan kapasitas baterai besar lainnya, Max Pro M1 terasa agak berat di genggaman tangan. Itu bisa dimaklumi karena kapasitas baterainya memang tergolong besar: 5.000 mAh.
Dalam hal tombol kontrol, Asus membubuhi tombol daya dan tombol volume di sisi kanan. Lantaran saya gemar mendengarkan musik via smartphone, penggabungan tombol daya dan tombol volume di satu lokasi akan sedikit merepotkan karena agak membutuhkan waktu ketika saya mengakses tombol volume saat smartphone ada di dalam kantung, apalagi ketika smartphone menggunakan softcase.