Review Terminator: Dark Fate, tidak ada ‘Hasta La Vista’ lagi
Terminator: Dark Fate menghadirkan suasana cerita yang akan membawa kita kembali ke film Terminator original.
Peringatan! Konten ini berisi spoiler ringan untuk film Terminator: Dark Fate. Jika kalian penggemar Terminator, pastinya kalian sudah tak sabar untuk menonton film terbaru waralaba tersebut, yakni Terminator: Dark Fate. Di film ini, seperti dalam cuplikannya, akan ada pertemuan klasik antara Sarah Connor yang diperankan Linda Hamilton dan T800 yang diperankan Arnold Schwarzenegger.
Film ini cukup membosankan untuk saya yang telah menyaksikan semua seri Terminator. Jika di dua film sebelumnya, Terminator: Salvation dan Terminator: Genisys ceritanya telah diperluas, di film ini, kita akan kembali terkungkung dalam alur cerita yang sama.
Terminator: Dark Fate juga tidak memiliki hubungan terhadap kedua film tersebut. Jalan ceritanya melanjutkan dari film kedua mereka, yakni Terminator: Judgement Day serta TV series Terminator: Sarah Connor Chronicle.
Oh iya, sebelum lebih dalam membahas film ini, ada beberapa hal yang harus kalian ketahui. Terminator saat ini memiliki beberapa timeline, mulai dari film pertama, kedua, dan TV series disebut sebagai ‘main storyline’. Sisanya bisa dibilang sebagai ‘alternate storyline’.
Masalah yang ada pada Terminator: Dark Fate adalah adanya masa depan yang sepenuhnya baru. Seperti diketahui, Sarah dan John berhasil menghancurkan Skynet, yang merupakan AI yang menjadi musuh umat manusia di masa depan.