The Division 2, gim yang berhasil membuat saya lupa waktu
Jalan cerita yang menarik digabungkan dengan mencari bahan-bahan upgrade senjata di lorong-lorong kecil membuat saya lupa waktu saat memainkan The Division 2.
Saya masih belum bisa berhenti memikirkan akhir cerita dari gim Tom Clancy’s The Division. Meski telah berulang kali menamatkan gim tersebut, rasanya sulit untuk melupakan jalan cerita yang kompleks dari gim ini.
Kini, sekuel gim tersebut, yakni The Division 2 juga sudah meluncur. Sekali lagi, saya kembali terhanyut dalam alur cerita yang dalam. Kali ini, The Division memiliki misi untuk merebut kembali Gedung Putih dan memulihkan negara tersebut setelah ‘kiamat’ menyerang.
Dalam jalan cerita kali ini menurut saya lebih menitikberatkan cerita untuk membangun komunitas. Hal ini wajar, mengingat setelah kehancuran dunia, membangun komunitas merupakan sebuah hal mendasar.
Kita pun harus menghadapi berbagai macam kelompok yang berusaha untuk menjatuhkan The Division. Mereka akan melakukan berbagai cara untuk menggagalkan misi The Division untuk kembali merebut Gedung Putih.
Untuk melakukan hal tersebut, kita pun bisa memakai puluhan jenis senjata. Mulai dari pistol, shotgun, SMG, rifle, hingga minigun bisa dipilih pengguna. Seiring berjalannya misi, saya pun dapat membuat aksesoris untuk senjata yang saya pilih. Mulai dari scope dan aksesoris lain yang dapat membantu mengalahkan musuh.