2 eksekutif Humane tinggalkan perusahaan, dirikan Startup pengecekan fakta AI

Oleh: Lysti Rahma - Rabu, 10 Jul 2024 15:59 WIB

Kocienda, yang memiliki sejarah 16 tahun di Apple, telah bekerja di bidang ini jauh sebelum peluncuran Humane.

Sumber: Infactory

Dua eksekutif utama dari Humane, Brooke Hartley Moy dan Ken Kocienda, meninggalkan perusahaan untuk mendirikan startup baru bernama Infactory. Langkah ini mengingatkan pada kisah pendirian Humane itu sendiri, di mana para pendirinya, Bethany Bongiorno dan Imran Chaudhri, juga meninggalkan peran lama mereka di Apple untuk meluncurkan perusahaan mereka.

Dilansir dari Tech Crunch (10/7), Brooke Hartley Moy, mantan Kepala Kemitraan Strategis Humane, dan Ken Kocienda, mantan Kepala Teknik Produk, memutuskan untuk menjauh dari dunia perangkat keras yang penuh tantangan. Infactory, yang masih dalam tahap awal, adalah mesin pencari pengecekan fakta. 

AI akan memainkan peran penting dalam proyek ini. Kocienda, yang memiliki sejarah 16 tahun di Apple, telah bekerja di bidang ini jauh sebelum peluncuran Humane. Menurut Moy dan Kocienda, yang kini menjabat sebagai CEO dan CTO, hal yang membedakan Infactory adalah pemahaman kapan harus - dan lebih penting lagi, kapan tidak - menggunakan AI. Model bahasa besar (LLM) akan digunakan untuk menciptakan antarmuka bahasa alami dengan platform, sehingga pengguna tidak perlu mengetik berbagai konfigurasi kata untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Namun, AI tidak akan digunakan dalam hasil pencarian itu sendiri. Berbeda dengan hasil pencarian Google saat ini, yang memprioritaskan ringkasan informasi Gemini, Infactory akan menarik informasi langsung dari sumber tepercaya dengan mencantumkan sitasi. Meskipun orang akan tetap mempertanyakan akurasi setiap sumber, layanan baru ini tidak akan terpengaruh oleh halusinasi yang sering terjadi pada layanan AI generatif saat ini.

Infactory akan menggunakan model harga berlangganan yang ditujukan untuk pelanggan perusahaan, bukan konsumen. Klien potensial untuk layanan ini termasuk ruang redaksi dan fasilitas penelitian. Alih-alih terjun ke subjek yang lebih subyektif seperti politik, layanan ini akan fokus secara eksklusif pada data saat peluncuran.