2,7 miliar data perangkat pelanggan bocor, jadi kasus pembobolan terbesar
Sebuah perusahaan asal Tiongkok, Mars Hydro dikabarkan terkena serangan peretasan besar, dimana 2,7 miliar data perangkat dan WiFi pengguna bocor.
Belakangan ini, semakin banyak perusahaan yang berupaya menjaga keamanan digital mereka dengan menyelidiki setiap kerentanan sistem yang berpotensi membahayakan bisnis mereka. Meskipun tingkat kewaspadaan tersebut meningkat, serangan phishing dan pelanggaran data masih sering terjadi yang menyebabkan risiko besar terhadap informasi sensitif.
Salah satu contoh terbaru adalah Mars Hydro, perusahaan Tiongkok yang mengkhususkan diri dalam peralatan hidroponik dan tanaman dalam ruangan. Perusahaan tersebut dilaporkan mengalami kebocoran data besar akibat basis data yang tidak terlindungi, menyebabkan kebocoran sebanyak 2,7 miliar data mereka.
Dilansir dari laman Wccftech (18/2), serangan siber terhadap Mars Hydro mengungkap data pelanggan yang mencakup informasi tentang ponsel pintar dan sistem operasi seperti iOS dan Android, serta jaringan Wi-Fi.
Basis data perusahaan yang tidak dilindungi kata sandi memungkinkan banyak informasi penting bocor, termasuk nama jaringan SSID Wi-Fi, kata sandi, alamat IP, alamat email, serta detail perangkat yang digunakan pelanggan.
Kebocoran ini membuka celah bagi peretas untuk mendapatkan akses tidak sah ke perangkat dan jaringan, serta memantau komunikasi pengguna yang terpapar. Lebih jauh lagi, data yang disusupi dapat digunakan untuk serangan siber yang lebih kompleks, termasuk peniruan identitas dan pencurian informasi login.