361 juta email dan kata sandi dijual di Telegram

Oleh: Lysti Rahma - Rabu, 17 Jul 2024 11:00 WIB

Data yang dijual mencakup berbagai platform, seperti Gmail, Amazon, Facebook, Spotify, Netflix, PayPal, Instagram, Twitter, LastPass, Adobe, Twitch, dan Coinbase.

Salah satu pelanggaran data terbesar dalam sejarah terungkap, dengan 361 juta email, nama pengguna, dan kata sandi unik kini dijual di forum gelap. Peneliti keamanan siber menemukan bahwa dataset besar ini, dengan total 122 GB dan berisi 2 miliar baris data dalam 1.700 file, ditawarkan seharga USD500 melalui saluran eksklusif di Telegram.

Laporan dari Cyber Press (17/7), menyebutkan bahwa pelanggaran ini ditemukan pertama kali pada Mei 2024. Data yang bocor tampaknya merupakan kumpulan dari berbagai sumber, termasuk combolists yang telah dikompilasi sebelumnya serta informasi yang dikumpulkan oleh malware infostealer canggih.

Malware ini menggunakan teknik canggih untuk mengekstrak data sensitif dari sistem yang terinfeksi, termasuk keylogging, memory scraping, dan bahkan bypassing multi-factor authentication dalam beberapa kasus.

Data yang dikompromikan mencakup berbagai platform dan layanan teknologi besar, seperti Gmail, Amazon, Facebook, Spotify, Netflix, PayPal, Instagram, Twitter, LastPass, Adobe, Twitch, dan Coinbase.

Para peneliti dari Cyber Press telah memverifikasi keaslian data dengan menguji beberapa kredensial akun, memastikan bahwa banyak akun tersebut masih aktif dan dapat digunakan untuk mengakses berbagai layanan online. Hal ini menimbulkan risiko signifikan bagi pengguna yang terdampak, termasuk potensi pencurian finansial, penipuan identitas, dan pengambilalihan akun.