4 poin utama di balik pembubaran tim Superalignment OpenAI, banyak pendiri yang menyatakan resign!

Oleh: Lysti Rahma - Selasa, 21 Mei 2024 07:07 WIB

Leike menekankan bahwa lebih banyak sumber daya harus difokuskan pada persiapan untuk generasi model AI berikutnya, mencakup aspek keamanan, pemantauan, dan keselamatan.

OpenAI baru-baru ini membubarkan tim Superalignment mereka yang bertugas mengembangkan metode pengendalian sistem AI superintelligent. Keputusan ini diambil setelah beberapa anggota tim, termasuk pemimpin utamanya, Jan Leike, mengundurkan diri akibat ketidaksepakatan dengan manajemen terkait prioritas perusahaan. Berikut penjelasannya, seperti dikutip dari TechCrunch (21/5):

1. Ketidaksepakatan tentang prioritas perusahaan

Jan Leike, mantan peneliti DeepMind yang berperan penting dalam pengembangan ChatGPT dan GPT-4, mengundurkan diri dari OpenAI. Dalam serangkaian unggahan di media sosial X, Leike menyatakan bahwa ia telah lama tidak sejalan dengan pimpinan OpenAI mengenai prioritas utama perusahaan. 

Leike menekankan bahwa lebih banyak sumber daya harus difokuskan pada persiapan untuk generasi model AI berikutnya, mencakup aspek keamanan, pemantauan, kesiapan, keselamatan, ketahanan terhadap serangan, alignment, kerahasiaan, dampak sosial, dan topik terkait lainnya. Ketidaksepakatan ini akhirnya mencapai titik puncak, memicu pengunduran dirinya.

2. Pembatasan sumber daya unZuk tim Superalignment