Adopsi AI di industri keuangan masih rendah, apa masalahnya?

Oleh: Nur Chandra Laksana - Selasa, 19 Nov 2024 14:24 WIB

Berbagai industri saat ini sudah mulai mengadopsi AI di perusahaan mereka. Namun, mengapa industri keuangan masih sulit melakukan adopsi AI secara mendalam?

AI saat ini sudah menjadi salah satu alat yang diandalkan untuk membuat pekerjaan manusia menjadi lebih efisien. Namun faktanya, dalam sebuah penelitian, disebutkan tidak semua perusahaan sudah mendapatkan sebuah AI yang dapat membuat perusahaan mereka dapat berjalan dengan lebih efisien.

Laporan Capgemini menyatakan bahwa perusahaan keuangan adalah perusahaan yang belum mendapatkan AI yang mereka sebut sebagai Ai yang efektif. Nyatanya, sebagian besar dari 600 pemimpin dan 120 eksekutif yang disurvei (91%) kini telah mengadopsi setidaknya satu platform cloud, meningkat tajam dari hanya 37% pada tahun 2020.

Hal ini terjadi karena dorongan perubahan pola kerja yang mendadak akibat pandemi dan perkembangan teknologi AI. Namun, kurang dari dua dari lima eksekutif melaporkan tingkat kepuasan tinggi terhadap hasil dari teknologi AI yang diperoleh sejauh ini, seperti lapor Techradar (19/11).

Sektor perbankan dan industri yang sangat diatur lainnya relatif terlambat mengadopsi AI karena keharusan mematuhi perlindungan data dan langkah-langkah keamanan yang ketat. Kini, mereka mulai mengejar ketertinggalan, meskipun masih menghadapi berbagai tantangan yang sudah dihadapi para pengadopsi awal.

Lebih dari dua pertiga eksekutif di industri ini khawatir mengenai sistem lama yang terisolasi (71%), perlindungan data pelanggan (70%), serta kualitas data yang buruk seperti informasi yang salah atau hilang (69%) untuk dapat mengadopsi AI. Agar AI dapat berfungsi dengan baik, fondasi data yang kuat sangat penting.