Artificial Intelligence akan jadi pelopor utama untuk masa depan tren fashion industri

Oleh: Lysti Rahma - Selasa, 27 Feb 2024 19:35 WIB

73% eksekutif fashion mengatakan mereka berencana untuk memprioritaskan penggunaan AI generatif pada tahun 2024.

Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini membantu merevolusi dunia fashion dengan kecepatan yang mengesankan. Laporan dari konsultan manajemen McKinsey & Company pada tahun 2023 memperkirakan bahwa AI generatif dapat menambah hingga $275 miliar ke keuntungan operasional industri fashion dalam tiga hingga lima tahun mendatang.

Dilansir dari Business Insider, para pemimpin industri tampaknya juga optimis. Menurut survei yang dilakukan oleh The Business of Fashion dan McKinsey, sekitar 73% eksekutif fashion mengatakan mereka berencana untuk memprioritaskan penggunaan AI generatif pada tahun 2024.

Meskipun potensinya jelas, langkah ke depan masih dalam proses pembangunan. Tantangan dan peluang AI terletak pada sifat multifasetnya. AI dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan, baik dalam mengidentifikasi tren maupun menciptakan tren baru — namun diperlukan implementasi yang hati-hati.

"Fashion secara inheren memiliki fokus yang sangat besar pada kreativitas, dan AI akan sepenuhnya mengubah proses kreatif tersebut," kata Benjamin Bond, seorang prinsipal di perusahaan konsultan bisnis Kearney. "Ketika kita berbicara tentang transformasi, kita berbicara tentang menciptakan kecepatan, menciptakan efisiensi, menciptakan relevansi,’ tambahnya.

Yarden Horwitz, mantan analis industri fashion di Google yang ikut mendirikan startup ilmu data Spate, melihat peluang untuk membawa AI ke industri ini lebih dari satu dekade yang lalu.