AI ini diciptakan untuk kurangi kebencian antar manusia
Untuk mengurangi kebencian antar manusia, Google melalui DeepMind sedang berusaha mengembangkan AI untuk mengurangi efek tersebut.
Amerika dalam waktu dekat ini akan melakukan pemilihan presiden mereka, yang tepatnya akan dilaksanakan November mendatang. Namun faktanya, 80 persen orang Amerika merasa negara mereka sangat terpecah dalam nilai-nilai dasar.
Beberapa contoh perpecahan tersebut termasuk imigrasi, layanan kesehatan, politik identitas, hak transgender, dan dukungan terhadap Ukraina. Dan, polarisasi serupa juga terlihat di Uni Eropa dan Inggris.
Untuk mengurangi perpecahan nilai-nilai dasar ini, Google melalui DeepMind mengembangkan sistem AI yang dinamakan Habermas Machine. Mesin ini terinspirasi oleh filsuf Jerman Jürgen Habermas, yang percaya bahwa kesepakatan dapat tercapai jika orang berdiskusi sebagai setara dengan rasa hormat dan komunikasi yang sempurna.
Habermas Machine menggunakan prinsip mediasi kaukus, di mana AI bertindak sebagai mediator dengan bertemu masing-masing peserta secara terpisah, menyerap pernyataan mereka, lalu menyajikan pernyataan kelompok yang mewakili sudut pandang semua pihak. Berbeda dari alat pengolah teks lainnya, sistem ini merangkum teks dari berbagai peserta untuk menemukan titik temu yang disetujui bersama.
Cara kerja dari Habermas Machine adalah terdiri dari dua model bahasa utama. Model pertama adalah model generatif yang berbasis model Chinchilla yang disempurnakan untuk menghasilkan beberapa opsi pernyataan kelompok.