Anak-anak banyak habiskan internet untuk video streaming
Dalam survei terbarunya, Kaspersky menyatakan bahwa anak-anak cenderung menggunakan internet untuk mengakses konten video dan audio. Untungnya, terjadi penurunan minat terhadap konten dewasa di internet.
Layanan video streaming saat ini sudah semakin menjamur. Layanan itu menawarkan film-film dengan biaya berlangganan tertentu. Tidak hanya itu, layanan berbasis video lain, seperti YouTube juga menjadi salah satu tujuan orang ketika menggunakan internet.
Dalam survei yang dilakukan Kaspersky, terungkap bahwa anak-anak di kawasan Asia Tenggara lebih banyak menggunakan internet untuk menonton serial televisi favorit mereka. Dalam survei itu disebutkan beberapa tayangan populer seperti Game of Throne dan kumpulan film Avengers menjadi tayangan favorit.
Dari hasil laporan tahun 2018 dan 2019, terjadi pertumbuhan pada angka penggunaan internet untuk konten audio dan video yang dilakukan anak-anak. Di Indonesia, jumlahnya meningkat menjadi 60,33 persen dari jumlah awal yakni 38,72 persen. Fenomena yang sama juga terjadi di Filipina (25,41% menjadi 49,12%), Singapura (25,03% menjadi 42,32%), Thailand (11,28% menjadi 37,23%) dan Vietnam (27,11% menjadi 50,14%).
Untuk diketahui yang dimaksud kategori perangkat lunak, audio dan video itu mencakup laman web untuk mengunduh audio dan video berupa film, rekaman konser, acara olahraga dan konten video lainnya.
Setali tiga uang, situs audio dan video juga menjadi salah satu yang populer di kawasan Afrika dan negara-negara Arab. Berkenaan dengan itu, terjadi pula penurunan pengiriman pesan menggunakan perangkat PC. Anak-anak cenderung mengirim pesan menggunakan perangkat seluler ketimbang PC.