Apakah taksi udara akan jadi masa depan transportasi? Setidaknya perusahaan ini yakin
Toyota telah memberikan pendanaan kedua mereka sebesar USD500 juta ke perusahaan Joby Aviation, ingin segera taksi udara dapat mengudara.
Keterbatasan lahan menjadi musuh terbesar bagi industri transportasi. Soalnya, di muka bumi ini, jumlah mobil di seluruh dunia dilaporkan mencapai 1,475 miliar kendaraan di dunia. Jumlah ini hampir 1/8 jumlah populasi orang di dunia.
Dengan jumlah kendaraan yang sebanyak ini, maka tak heran masalah kemacetan menjadi momok yang harus dihadapi semua negara di dunia. Kendaraan otonom mungkin akan sedikit mengurangi kepenatan di jalan selama kemacetan. Tapi, apakah akan ada solusinya?
Bagaimana dengan taksi terbang? Meski banyak pihak yang masih menentang kehadiran solusi kendaraan terbang ini, tapi tidak dengan satu perusahaan otomotif ini. Adalah Toyota, yang merupakan perusahaan otomotif yang ingin melihat hal tersebut menjadi kenyataan.
Pihak Toyota baru saja mengungkapkan bahwa mereka telah menginvestasikan USD500 juta lebih lanjut ke Joby Aviation. Perusahaan ini adalah sebuah perusahaan yang didirikan pada tahun 2009 yang sejak saat itu telah berupaya mengembangkan, memproduksi, dan mensertifikasi pesawat lepas landas dan pendaratan vertikal bertenaga listrik (eVTOL).
Sebelum menggelontorkan dana yang tak sedikit ini, mereka juga sebelumnya telah melakukan investasi awal sebesar USD394 juta pada 2020 lalu, seperti lapor Techradar (4/10). Harapan mereka adalah Joby Aviation dapat segera mewujudkan 'visi bersama kedua perusahaan tentang mobilitas udara'.