Apple vs. raksasa Tiongkok: Kebijakan komisi dan tekanan hukum
Apple telah menekan ByteDance dan Tencent untuk menutup celah di Tiongkok yang mengarahkan pelanggan ke sistem pembayaran eksternal untuk melakukan pembelian dalam aplikasi.
Apple telah menekan ByteDance dan Tencent untuk menutup celah di Tiongkok yang mengarahkan pelanggan ke sistem pembayaran eksternal untuk melakukan pembelian dalam aplikasi. Pelaporan menunjukkan kampanye tekanan ini dimulai pada bulan Mei.
Apple diduga memperingatkan Tencent bahwa mereka akan menolak pembaruan penting WeChat jika tidak menghilangkan penawaran kepada pengguna untuk melakukan pembayaran di luar ekosistem Apple. Tencent mematuhi permintaan awal, mengeluarkan pembaruan pada bulan Juli, tetapi Apple melangkah lebih jauh.
WeChat adalah rumah bagi ribuan mini-game dan pengalaman pihak ketiga. Dilansir dari Engadget (5/8), Apple meminta Tencent untuk menonaktifkan obrolan dalam game antara kreator dan pemain, karena itu adalah celah teoritis lain yang dapat mengarahkan pengguna ke sistem pembayaran pihak ketiga. Tencent belum menyetujui permintaan ini.
Pada bulan Juni, Apple dilaporkan melakukan hal serupa dengan ByteDance. Perusahaan itu mengancam akan menahan pembaruan Douyin, yang pada dasarnya adalah TikTok versi Tiongkok, kecuali jika perusahaan itu menutup celah yang mengarahkan pengguna menjauh dari komisi 30 persen yang sangat didambakan itu.
Ini adalah langkah agresif dari pihak Apple. Tiongkok memang pasar ponsel pintar terbesar di dunia, tetapi iPhone bukanlah merek yang dominan di seluruh negeri tersebut. Bahkan, ponsel itu gagal menembus lima besar penjualan teratas pada kuartal lalu dan perusahaan itu baru-baru ini mengalami penurunan laba sebesar 6,5 persen.