Pemerintah AS inisiasi proyek pengembangan superkomputer generasi baru
Untuk mengatasi rintangan yang dimiliki oleh pengembang superkomputer, pemerintah AS lewat Departemen Energi meluncurkan program pengembangan superkomputer baru.
Salah satu tantangan dalam pengembangan superkomputer saat ini adalah mengenai efisiensi daya. Namun dibalik itu semua, ada juga beberapa tantangan lain yang menyebabkan performa dari superkomputer berkembang dengan lambat.
Untuk membantu mengatasi masalah tersebut, Departemen Energi AS telah meluncurkan program senilai USD23 juta atau sekitar Rp355 miliar yang ditujukan untuk mengatasi berbagai hambatan kinerja superkomputer.
Program ini ada di bawah inisiatif New Frontiers, yang dimana melibatkan perusahaan swasta untuk mengembangkan teknologi yang dapat membantu meningkatkan skala komputasi secara lebih efisien untuk generasi superkomputer pasca-exascale berikutnya.
"Ada konsensus yang berkembang bahwa tindakan mendesak diperlukan untuk mengatasi berbagai hambatan dalam komputasi tingkat lanjut, termasuk efisiensi energi, memori tingkat lanjut, interkoneksi, dan kemampuan pemrograman untuk mempertahankan kepemimpinan ekonomi dan keamanan nasional," ujar direktur asosiasi Kantor Sains untuk Penelitian Komputasi Ilmiah Tingkat Lanjut Departemen Energi, Ceren Susut seperti dikutip dari laman The Register (10/9).
Superkomputer modern ini dibangun menggunakan puluhan ribu akselerator, dimana melibatkan lebih dari 60.000 perangkat akselerator. Salah satu yang memiliki superkomputer dengan spesifikasi tersebut adalah sistem Aurora milik Laboratorium Nasional Argonne, yang melampaui batas exaFLOP.