Revolusi media di Australia: Pemerintah paksa platform digital bayar penerbit berita lokal
Australia baru-baru ini mengumumkan rencana baru yang mengharuskan platform sosial besar seperti Meta (Facebook, Instagram) dan Google untuk membayar penerbit berita lokal.
Australia baru-baru ini mengumumkan rencana baru yang mengharuskan platform sosial besar seperti Meta (Facebook, Instagram) dan Google untuk membayar penerbit berita lokal. Dilansir dari Engadget (13/12), langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk mengatasi ketidakseimbangan kekuasaan antara platform digital dan media tradisional.
Pada tahun 2021, Australia telah mengadopsi undang-undang yang memaksa perusahaan teknologi besar untuk membayar penerbit berita lokal. Namun, Meta kemudian mundur dari kesepakatan tersebut, menyebutkan bahwa pengguna mereka datang ke platform mereka bukan untuk konten berita.
Kini, Australia memperkenalkan News Bargaining Incentive, yang mengharuskan platform dengan pendapatan di Australia lebih dari $250 juta untuk membuat kesepakatan komersial dengan penerbit berita atau menghadapi pajak yang lebih tinggi.
Dilansir dari BBC (13/12), salah satu keuntungan utama dari kebijakan ini adalah mengurangi ketidakseimbangan kekuasaan antara platform digital dan media lokal. Ini juga memberikan insentif finansial bagi platform untuk mencapai kesepakatan dengan penerbit berita, sehingga penerbit dapat terus menyediakan berita berkualitas. Selain itu, kebijakan ini diharapkan dapat membantu membangun kembali industri media yang telah kehilangan ribuan pekerja akibat penurunan pendapatan.
Kebijakan ini akan diterapkan pada platform seperti Facebook, Google, dan TikTok, tetapi tidak mencakup X (sebelumnya Twitter). Meskipun ada penentangan dari perusahaan teknologi, pemerintah Australia berkomitmen untuk melindungi industri media lokal dan memastikan konten berita berkualitas tetap tersedia bagi masyarakat.