CEO Take-Two enggan buat gim jadi film, termasuk GTA
CEO Take-Two Interactive Strauss Zelnick mengakui di balik kesuksesan besar film-film box office yang diadaptasi dari video game, ada kegagalan yang merugikan.
Sementara banyak judul gim besar diadopsi ke dalam film, CEO Take-Two Interactive Strauss Zelnick tidak memiliki rencana untuk memperluas gimnya ke proyek film dan televisi. Take-Two adalah perusahaan induk dari studio pengembang gim Rockstar Games. Dengan maklumat sang CEO, ini berarti judul triple-A seperti Grand Theft Auto atau Red Dead Redemption tidak akan dibuat menjadi film dalam waktu dekat.
Dalam panggilan pendapatan baru-baru ini, Zelnick mengakui kesuksesan besar film-film box office yang diadaptasi dari video game seperti The Super Mario Bros. dan The Last of Us dari HBO. Namun, dia yakin ekonomi bisnis film/TV tetap menantang, dengan lebih banyak kegagalan daripada kesuksesan, sebagaimana dikutip dari Neowin (9/8).
"Kami tidak akan menggunakan neraca kami untuk berinvestasi dalam proyek film dan televisi. Itu biasanya kelas aset yang sangat menantang yang saya cukup kenal," kata Zelnick. Dia menunjukkan bahwa meskipun ada beberapa kesuksesan besar, tidak bisa dipungkiri bahwa banyak juga kegagalan yang merugikan dalam mengadaptasi video game ke film dan TV.
Oleh sebab itu, Take-Two sangat selektif dalam melisensikan propertinya untuk diadaptasi. Untuk saat ini, Zelnick mengatakan Take-Two akan fokus pada bisnis video game intinya, yang menawarkan peluang ekonomi yang jauh lebih besar. "Ini bisnis yang sangat sulit. Dan kami tidak akan mempertaruhkan masa depan perusahaan ini atau nilai kekayaan intelektual kami berdasarkan eksekusi orang lain di area lain bisnis hiburan. Jadi kami akan terus selektif," ujar Zelnick.