Data Grab tunjukkan perubahan kebiasaan masyarakat Indonesia
Grab menghimpun data dari layanan-layanannya yang menunjukkan perubahan kebiasaan masyarakat Indonesia di berbagai aspek.
Pandemi virus corona telah mengubah lini kehidupan masyarakat, khususnya di daerah zona merah terpapar virus. Perubahan kebiasaan dan gaya hidup ini telah dihimpun oleh layanan-layanan Grab ke dalam sebuah data yang menunjukkan perubahan kebiasaan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, di antaranya lalu lintas, belanja, makanan, dan komunitas.
Dapat dilihat pada gambar di bawah, kondisi jalanan di Jakarta tampak lenggang. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh pelaksanaan pembatasan sosial skala besar (PSBB) yang diperpanjang hingga 22 Mei mendatang.
Grab juga mencatat terjadinya peningkatan pada aspek belanja melalui layanan-layanan yang ditawarkannya. Pada Maret 2020, jumlah pesanan GrabExpress meningkat 21,5% apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Titik pengantaran barang di bulan Maret paling banyak berada di area perumahan (41,5%), dilanjut dengan fasilitas kesehatan (13,6%), dan Bank (12%). Sebelumnya, data ini didominasi pada area perkantoran.
Selain itu, layanan GrabMart juga meningkat di bulan Maret sebesar 22%. Selama pandemi, pelaku usaha mengandalkan platform digital dan melakukan digitalisasi bisnis untuk bertahan. Grab juga meluncurkan Program Dukungan Merchant untuk membantu mereka mempromosikan bisnis, memberikan diskon spesial, dan memasukkannya pada kategori khusus untuk UMKM. Program ini juga memberikan keringanan biaya operasional, di mana terdapat cashback untuk bahan makanan dasar dan potongan harga untuk kemasan makanan.