Drone Sony Airpeak tetap stabil di kecepatan 70 km/jam
Sistem propulsi drone, yang terdiri dari baling-baling, motoer, dan ESC (Electric Speed Controller), sangat penting untuk menjaga stabilitas saat angin kencang.
Perusahaan asal Jepang Sony mulai memasuki pasar drone lewat Airpeak. Baru-baru ini mereka merilis video baru yang menunjukkan metode pengujian untuk drone buatannya. Dalam video ini, pengujian menunjukkan rekaman stabilisasi Airpeak dan mempertahankan posisi dalam kecepatan angin 70 km/jam.
Sony pertama kali mengumumkan drone itu pada Novemver 2020, dan akhirnya diperlihatkan ke publik pada Januari 2021. Mereka menggabungkan keahliannya dalam kamera, sensor, dan teknologi robotika AI ke dalam Airpeak. Uji hambatan angin ini adalah salah satu dari beberapa yang menurut Sony sedang dievaluasi dalam berbagai uji lapangan.
Dilansir dari PetaPixel via Sony Alpha Rumours, Sony menguji purwarupa drone Airpeak di terowongan angin Japan Aerospace Exploration Egency (JAXA). Ini dikatakan dapat menghasilkan aliran udara tiruan dengan kecepatan konstan yang ideal untuk pengujian.
Dalam video tersebut, drone tampak sangat stabil dan mampu menahan kecepatan angin berkecepatan 19,5 meter per detik atau 70 km/jam. Selain berperforma stabil, drone ini mampu membawa kamera mirrorless Sony Alpha.
Sistem propulsi drone, yang terdiri dari baling-baling, motor, dan ESC (Electric Speed Controller), sangat penting untuk menjaga stabilitas saat angin kencang. Sistem propulsi Airpeak dioptimalkan untuk memastikan penerbangan yang stabil bahkan dalam angin kencang dan dilengkapi ESC yang dirancang untuk kontrol yang unggul, baling-baling 17 inci yang sangat efisien dan responsif, serta motor brushless yang ringan dan berperforma tinggi”, kata Sony.