Edge AI jadi masa depan, Intel pilih ekosistem terbuka
Intel mengumumkan bahwa mereka memilih ekosistem terbuka untuk akselerasi edge AI.

Teknologi edge AI kini menjadi penggerak utama dalam inovasi enterprise. Bahkan Gartner memperkirakan bahwa pada akhir 2025, 50% data yang dikelola oleh perusahaan akan diproses di luar pusat data tradisional atau cloud.
Pemrosesan ini akan berlangsung di berbagai lokasi seperti toko retail, pabrik manufaktur, hingga fasilitas kesehatan. Bahkan, pada tahun 2026, setidaknya setengah dari penerapan komputasi edge diperkirakan akan melibatkan machine learning.
Sebagai perusahaan yang telah memiliki lebih dari 100.000 implementasi edge di dunia nyata bersama berbagai mitra, Intel memahami tantangan unik yang muncul dalam penerapan edge AI. Tantangan ini bervariasi tergantung industri, dengan kebutuhan daya dan kinerja yang berbeda-beda.
Berbeda dengan penyedia cloud yang memiliki infrastruktur AI khusus, enterprise di edge perlu mengintegrasikan AI dengan sistem yang sudah ada tanpa mengorbankan efisiensi biaya dan konsumsi daya. Oleh karena itu, solusi edge AI harus dapat beroperasi dalam lingkungan dengan ruang terbatas, pasokan daya rendah, serta kendala biaya yang lebih ketat.
Intel menjawab tantangan ini melalui Intel AI Edge Systems, Edge AI Suites, dan Open Edge Platform. Ketiga solusi ini dirancang untuk memberdayakan ekosistem teknologi dan mempercepat adopsi edge AI dengan lebih efisien.