Esport resmi jadi cabang olahraga Olimpiade 2020 Tokyo
Asian Electronic Sports Federation (AeSF) telah mengesahkan enam judul gim yang dikompetisikan di cabang eSport dalam Asian Games 2018 kemarin
MSI dikabarkan terus mendukung berbagai aktivitas Team NXL sebagai salah satu tim eSport tertua di Indonesia. Dukungan terhadap para tim gim eSport merupakan salah satu komitmen yang telah dilakukan MSI sejak awal kehadirannya di Indonesia.
“MSI turut bangga atas prestasi dua gamer yang telah mengharumkan nama Indonesia di cabang eSport pada gelaran Asian Games 2018, dengan perolehan medali emas lewat gim Clash Royale dan medali perak di kompetisi gim Heartstone. Kami melihat pertumbuhan eSport di Indonesia semakin baik dan semakin diakui oleh banyak industri, bukan hanya bidang komputer dan gim semata,” kata Marketing Channel Department MSI, Trisha Chuang.
Medali emas Indonesia dari cabang eSport tersebut diraih oleh Ridel Yesaya Sumarandak, sementara medali perak dipersembahkan oleh Hendry Johtree Handidurya. Diberitakan perolehan kedua medali tersebut tidak mempengaruhi peringkat Indonesia di klasemen Asian Games 2018 karena status eSport masih dalam tahap eksibisi atau Demonstration Event. Cabang olahraga baru ini baru akan menjadi kompetisi yang sesungguhnya pada perhelatan Olympic Games 2020 di Tokyo dan Asian Games 2022 di China.
Sejatinya eSport adalah kompetisi yang berbasis gim. Cabang eSport ditambahkan di Asian games 2018 atau kerjasama Olympic Council of Asia dengan perusahaan Alisport. Asian Electronic Sports Federation (AeSF) telah mengesahkan enam judul gim yang dikompetisikan di cabang eSport dalam Asian Games 2018 yaitu League of Legends (LoL) Heartstone, Pro Evolution Soccer (PES) 2018, Starcraft II, Clash Royale, dan Arena of Valor (AOV).
Menurut laporan Newzoo berjudul “2018 Global Esports Market Report,” pertumbuhan industri eSport global hingga akhir tahun 2018 akan mencapai angka USD 905.6 juta (Rp12,3 triliun). Bahkan, industri kompetisi eSport diperkirakan akan menjadi salah satu olahraga masa depan yang dapat menghasilkan hingga USD125 miliar pada 2020. Peluang bisnis ini secara tidak langsung akan meningkatkan pangsa pasar MSI yang semakin diminati oleh konsumen muda di Indonesia untuk bermain eSport. Saat ini MSI diklaim menguasai 20 persen pasar gaming laptop di Indonesia dan menargetkan pangsa pasar meningkat dua kali lipat pada akhir tahun 2018.