Facebook tiba-tiba AI, Metaverse dilupakan?
CEO Meta Indonesia Pieter Lydian memastikan bahwa Metaverse masih menjadi misi jangka panjang perusahaan, terlepas dari AI sebagai fokus utamanya saat ini.
Facebook dari Meta mengungkapkan keseriusannya terhadap kecerdasan buatan (AI) dan menjadikan hal itu salah satu dari tiga fokus utama perusahaan di tahun 2023. Namun, hal ini menyulut pertanyaan, Bagaimana nasib Metaverse yang selama ini digembor-gemborkan oleh Meta?
Konsep dunia virtual yang disebut sebagai Metaverse ini menjadi ambisi CEO Meta Mark Zuckerberg selama bertahun-tahun. Dia ingin mengubah Facebook - yang sekarang menjadi Meta - menjadi "perusahaan metaverse" di mana memungkinkan orang-orang seolah hidup di dalamnya.
Namun, pengembangan dunia virtual ini tidak berjalan mulus. Banyak rintangan dan halangan, termasuk dana yang dibutuhkan terlalu besar. Oktober 2022 lalu, Meta dilaporkan kehilangan USD3,7 miliar pada Q3 2022 dari unit yang mengawasi proyek virtual dan augmented reality, Reality Labs.
Meski demikian, Zuckerberg tetap optimis terhadap proyek ini. Hal yang sama juga diungkap oleh CEO Meta Indonesia Pieter Lydian dalam agenda Facebook Kini dan Esok. Pieter memastikan bahwa Metaverse masih menjadi misi jangka panjang perusahaan, terlepas dari AI sebagai fokus utamanya saat ini.
"Tidak dilupakan," kata Pieter saat menjawab pertanyaan media di Jakarta, Jumat (24/3).