Facebook tuntut perusahaan penjual like dan follower palsu di Instagram
Facebook terus berupaya memberantas akun robot dan like palsu di platformnya. Baru-baru ini, perusahaan tersebut menuntut perusahaan lain yang menjual like dan follower palsu di Instagram
Facebook menuntut sebuah perusahaan asal Selandia Baru karena menjual like, share dan followers palsu di Instagram. Perusahaan itu dikatakan telah bertahun-tahun mengabaikan permintaan Facebook untuk berhenti menjual engagement palsu melalui sebuah situs bernama Likesocial.co dan IGFamous.net. Tuntutan tersebut meminta pengadilan Amerika Serikat untuk menghentikan aktivitas perusahaan tersebut.
Dilansir dari TheVerge (28/4), perusahaan yang dijalankan oleh Nollen, Hedges dan Pasenan itu sudah memulai praktiknya sejak pertengahan 2015. Facebook sudah mengirim tim dan peringatan kepada perusahaan tersebut sejak awal 2018. Namun peringatan tersebut diabaikan. Bahkan penjualan like, share dan followers palsu menggunakan nama toko baru.
Perusahaan ini menjual like palsu di Instagram dengan harga yang cukup bervariasi. 50 likes dibanderol seharga USD10, sementara 20.000 likes dihargai USD99 per minggu. Tentu saja, like yang diberikan berasal dari akun robot yang selama ini sering diperangi sejumlah media sosial seperti Instagram dan Facebook.
Grup tersebut menggunakan jaringan robot dan akun Instagram yang mereka kendalikan untuk menyebarkan jutaan likes secara otomatis pada pelanggan mereka. Facebook menulis: beberapa akun Instagram yang dikendalikan oleh Defendants bertanggung jawab terhadap puluhan ribu likes dalam penggunaan harian.