Fujitsu luncurkan scanner ringkas ScanSnap iX1300 di Indonesia
Fujitsu Indonesia meluncurkan ScanSnap iX1300. Perangkat ini menambah jajaran seri ScanSnap, yang diklaim cocok untuk individu dan bisnis.
Fujitsu Indonesia meluncurkan ScanSnap iX1300. Perangkat ini menambah jajaran seri ScanSnap, yang diklaim cocok untuk individu dan bisnis berkat dukungan fitur yang multifungsi.
ScanSnap iX1300 menawarkan sistem operasi sederhana "satu sentuhan". Perangkat ini juga mendukung Wi-Fi 2.4GHz dengan berbagai fungsi untuk meningkatkan efisiensi. Desainnya cukup ringkas dimana hanya membutuhkan ruang dokumen ukuran A4. Dengan begitu, pengguna bisa menempatkannya di mana saja, di dekat area kerja, seperti di ruang tamu, di meja makan, atau di ruang kerja terbatas di rumah maupun di kantor.
ScanSnap iX1300 menawarkan pemindaian berkecepatan tinggi pada 30 ppm/60 ipm (ukuran A4, warna, dupleks, 200/300dpi). iX1300 juga mendukung berbagai macam dokumen dalam dua metode pemindaian yang berbeda, sehingga membuatnya mudah untuk mendigitalkan berbagai dokimen kertas.
“ScanSnap iX1300 dapat bekerja untuk dokumen ukuran A4 secara terus-menerus dan berkecepatan tinggi (Warna, dupleks, 200/300dpi, 30 ppm/60 ipm), atau berbagai jenis dokumen seperti dokumen dua kali lipat ukuran A3, dan kartu nama; ScanSnap iX1300 menjalankan kedua metode untuk pemindaian dengan footprint yang ringkas. Dengan dukungan Wi-Fi, scan dan simpan langsung ke cloud favorit atau PC dan smartphone Anda dengan nyaman sehingga pengaturan setelah pemindaian tidak menjadi beban,” kata Presiden Direktur Fujitsu Indonesia, Odi Susilo Handoko.
ScanSnap iX1300 juga dilengkapi dengan dua metode scan. Berbagai macam dokumen, seperti kertas lipat, kartu nama, kuitansi, foto, dan kartu pos; dapat menggunakan lubang scan di area depan iX1300 secara manual, atau batch. Hal ini Ideal untuk kebutuhan pemindaian untuk menyimpan kartu nama atau mengatur foto dengan cepat. iX1300 mampu membaca dokumen dalam 5 detik (ukuran A4, warna, dupleks, 200/300dpi), sehingga Anda tak perlu khawatir kehilangan dokumen saat menempatkan dokumen untuk dipindai.