Google Maps uji coba fitur baru yang berpotensi membahayakan pengemudi
Pop-up iklan ini tidak akan hilang kecuali pengemudi menekan "Batal" atau "Tambahkan pemberhentian," yang memaksa mereka untuk menyentuh layar saat mengemudi.
Google Maps tengah menguji fitur baru yang mengundang kontroversi. Fitur ini dapat mengganggu konsentrasi pengemudi karena fitur pop-up iklan selama perjalanan.
Dilansir dari Phone Arena (9/7), pengguna media sosial X, Anthony Higman, mengungkapkan bahwa aplikasi Google Maps kini menyarankan pengemudi untuk berhenti di lokasi-lokasi yang telah beriklan dengan Google. Higman diminta untuk berhenti di Royal Farms yang hanya memiliki rating 2.9 tanpa adanya kaitan dengan riwayat pencarian sebelumnya, yang biasanya menjadi dasar penayangan iklan online.
"Iklan bersponsor di Google Maps bisa membuat pengemudi kehilangan fokus dan arah, terutama bagi mereka yang belum berpengalaman," tambah Higman. Pop-up iklan ini tidak akan hilang kecuali pengemudi menekan "Batal" atau "Tambahkan pemberhentian," yang memaksa mereka untuk menyentuh layar saat mengemudi.
Di Indonesia, di mana angka kecelakaan lalu lintas masih tinggi, fitur ini bisa menambah risiko. Menurut data Korlantas Polri, gangguan konsentrasi pengemudi, termasuk penggunaan ponsel, adalah salah satu penyebab utama kecelakaan. Pop-up iklan ini memaksa pengemudi untuk berinteraksi dengan layar ponsel saat mengemudi, yang sangat berbahaya.
Google mengadopsi ide ini dari anak perusahaannya, Waze, yang diklaim hanya menampilkan saran bersponsor saat kendaraan tidak bergerak. Namun, beberapa pengguna melaporkan bahwa iklan tersebut muncul meskipun kendaraan sedang berjalan.