Google mulai batasi iklan pada Chrome demi privasi pengguna
Google melakukan uji coba untuk membatasi third party cookies termasuk iklan pada layanannya demi meningkatkan keamanan serta privasi penggunanya.
Fitur terbaru Google Chrome kini akan membatasi akses third party cookies termasuk iklan untuk mendapatkan data analisis dari aktivitas pengguna di internet. Sebelumnya hal seperti ini belum dibatasi sehingga data pengguna akan sangat rentan disalahgunakan untuk kepentingan tertentu, namun sekarang Google merasa perlu untuk bertindak dengan mulai membatasinya.
Dilansir dari BBC International (5/1), fitur baru ini tampaknya tidak akan langsung dapat dirasakan oleh semua pengguna Chrome di seluruh dunia. Sebab Google menyebut baru akan menerapkan fitur ini kepada 1 persen dari 30 juta pengguna Chrome.
Secara bertahap Google akan membatasi akses tersebut di Chrome hingga kemudian targetnya pada akhir tahun ini fitur tersebut telah berjalan sepenuhnya. Walau begitu tindakan Google ini sempat mendapat kritik dari pada pengiklan yang merasa dirugikan dengan kehadiran fitur tersebut.
Google hingga saat ini belum merespons berbagai kritik itu dan tampaknya perusahaan tersebut akan tetap melakukan sesuai dengan rencana awalnya. Terlebih sejumlah competitor dari Google seperti Apple Safari hingga Mozilla Firefox juga telah memiliki fitur serupa sejak lama, maka pastinya ini menjadi suatu keharusan demi menjaga kepercayaan konsumen.
Pengujian ini juga tidak akan langsung diterapkan pada setiap pengguna, sebab Google menyebut bakal meminta izin terlebih dahulu sebelum memasang fitur tersebut. Google vice president, Anthony Chavez telah menegaskan bahwa keputusan ini merupakan tanggung jawab dari perusahaan sepenuhnya, sehingga bila ada pihak yang merasa dirugikan berhak untuk mengajukan kritik atau saran supaya nantinya dapat dicarikan solusi bersama.