Grab punya rencana baru pasca akuisisi Uber
Mereka juga memiliki ambisi akan menjadi mobile platform online to offline (O2O) nomor 1
Pada Senin (26/3) lalu, Grab secara resmi mengumumkan telah mengakuisisi terhadap Uber di Asia Tenggara. Hari ini (4/6), Grab menyatakan pada sebuah konferensi pers bahwa akuisisi tersebut akan memungkinkan Grab untuk dapat melayani masyarakat Indonesia dengan lebih baik lagi, termasuk para mitra pengemudi maupun penumpang di hampir 120 kota di seluruh Indonesia.
“Pertama kalinya perusahaan teknologi Amerika Serikat diakuisisi oleh perusahaan teknologi asal Asia Tenggara. Tentunya Uber memiliki pertimbangan, yang pada akhirnya Uber memilih Grab karena memiliki teknologi yang mumpuni,” kata Managing Director, Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata. “Kesepakatan ini menunjukkan potensi beragam startup di wilayah Asia Tenggara yang luar biasa untuk dapat meraih kesuksesan dan memberikan dampak positif bagi Tanah Air.”
Grab ingin menghadirkan aneka landasan baru dalam melayani masyarakat Indonesia. Hal ini adalah menyuguhkan lebih banyak mitra pengemudi dan lebih banyak penumpang guna menciptakan pasar yang lebih efisien. Seiring dengan penggunaan yang kian meningkat, biaya pelayanan juga akan mengalami penurunan dan penghematan yang mereka lakukan diklaim dapat diberikan kepada baik mitra pengemudi maupun penumpang.
“Kami yakin bahwa akuisisi ini akan memberi dampak positif bagi Indonesia, dimana hal ini dapat membantu mengatasi beberapa permasalahan lokal lebih cepat dan dengan cara yang lebih efisien. Kami akan terus bekerja sama dengan pemerintah guna mendorong negara ini lebih maju, untuk Indonesia yang lebih baik,” kata Ridzki lagi.
Mereka juga memiliki ambisi akan menjadi mobile platform online to offline (O2O) nomor 1. Grab menjanjikan bakal hadir untuk ikut mengatasi berbagai tantangan terbesar, seperti kemacetan, inklusi keuangan, dan peningkatan penghasilan keluarga.