GrabExpress meningkat 40%, UMKM merasa terbantu dengan fiturnya
Pengiriman menggunakan GrabExpress meningkat hingga 40% yang dilakukan oleh social seller sebagai sarana pengantar produk UMKM mereka di tengah masa pandemi virus corona.
International Monetary Fund (IMF) dan World Bank memperkirakan bahwa perekonomian Indonesia masih dapat bertahan dan tumbuh positif di tengah pandemi virus corona. Hal ini juga sejalan dengan meningkatnya pengiriman menggunakan layanan GrabExpress hingga 40% yang dilakukan oleh social seller sebagai sarana pengantar produk UMKM mereka. Di tengah masa yang penuh tantangan ini, pelaku UMKM beradaptasi dengan mengalihkan usahanya ke model online.
Pemilik apotek E-Medica di Surabaya, Ratno Sanjoko mengaku gerai apotek yang ia miliki mengalami peningkatan hingga 60%. Hal ini mengingat banyaknya masyarakat yang mulai sadar akan pentingnya kesehatan. Produk seperti suplemen, masker, vitamin dan hand sanitizer merupakan yang paling banyak dibeli di apoteknya melalui GrabExpress.
"Biasanya pesanan melalui GrabExpress cuma tiga kali sehari, tetapi sekarang jadi bisa hampir setiap jam. Banyak pelanggan yang tidak mau keluar rumah untuk membeli barang-barang, obat atau vitamin sehingga banyak yang menggunakan GrabExpress untuk membeli dan mengirim,” kata Ratno.
Fitur Nalangin yang dimiliki GrabExpress juga sangat membantu Ratno. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk meminta mitra pengantaran GrabExpress membayarkan terlebih dahulu barang yang dibeli dengan nominal maksimal Rp200.000. Pelanggan akan mengganti uang mitra pengemudi setelah barang diantar secara tunai atau melalui OVO.
Ketika usaha lain memangkas karyawannya karena masalah finansial perusahaan, Ratno justru menambah tenaga kerja lepas di apoteknya.