Huawei bangun pabrik R&D senilai Rp26 triliun demi chip buatan sendiri
Huawei, raksasa teknologi Tiongkok, mengambil langkah berani untuk mencapai kemandirian dalam pengembangan chip.
Huawei, raksasa teknologi Tiongkok, mengambil langkah berani untuk mencapai kemandirian dalam pengembangan chip. Dilansir dari Gizmochina (15/4), perusahaan tersebut sedang membangun fasilitas penelitian dan pengembangan (R&D) semikonduktor besar-besaran di Shanghai dengan investasi sebesar $1,66 miliar (Rp26,8 triliun).
Pabrik penelitian dan pengembangan ini merupakan landasan rencana besar Huawei untuk menghilangkan ketergantungannya pada pembuat chip asing. Perusahaan ini secara agresif merekrut talenta terbaik untuk mempercepat prosesnya.
Laporan menunjukkan bahwa mereka menawarkan paket kompensasi yang menguntungkan, yang dilaporkan dua kali lipat dari yang diberikan oleh pembuat chip lokal.
Selain itu, Huawei dikatakan telah berhasil merekrut insinyur dengan pengalaman luas dari para pemimpin industri seperti ASML, Applied Materials, Lam Research, TSMC, Intel, dan Micron.
Namun, mencapai swasembada pengembangan chip harus mengorbankan kesejahteraan karyawan. Menurut seorang insinyur chip yang tidak disebutkan namanya, lingkungan kerja di Huawei “brutal.”