Meski ada sanksi AS, Huawei berhasil kembangkan prosesor Kirin 9006C 5nm
Meskipun terkendala sanksi AS, raksasa teknologi Tiongkok Huawei telah merilis chip 5nm baru, yaitu Kirin 9006C.
Meskipun terkendala sanksi AS, raksasa teknologi asal Tiongkok, Huawei, telah merilis chip 5nm baru yang diberi nama Kirin 9006C. Kabar ini hadir hanya beberapa bulan setelah Huawei meluncurkan chip Kirin 9000S berbasis 7nm, yang digunakan pada ponsel seri Mate 60 terbaru.
Sanksi AS berdampak besar pada sektor teknologi Tiongkok, khususnya merek dalam negeri seperti Huawei, yang sangat bergantung pada teknologi Amerika. Sanksi ini membatasi akses terhadap semikonduktor dan silikon penting dari raksasa Amerika seperti Qualcomm, sehingga berdampak pada setiap perusahaan yang berbasis di Tiongkok.
Namun, awal tahun ini, Huawei mencapai terobosan dengan prosesor ARM 7nm buatan sendiri, Kirin 9000S. Prosesor ini diproduksi oleh SMIC (Semiconductor Manufacturing International Corporation) dan mendukung Huawei Mate 60, yang memecahkan rekor penjualan di Tiongkok.
Meskipun Kirin 9000S tidak cukup menandingi prosesor terbaru dari Qualcomm atau MediaTek, desainnya jauh lebih canggih daripada yang diharapkan SMIC untuk diproduksi dengan kemampuan perangkat kerasnya saat ini.
Ini bukan hanya prestasi yang terjadi sekali saja. Kirin 9000S menandai awal dari serangkaian chip yang dirancang untuk menentang sanksi AS. Kini, Huawei mendorong batasan lebih jauh lagi dengan merilis SoC Kirin 9006C.