Huawei jadi pesaing berat Nvidia dalam prosesor AI

Oleh: Erlanmart - Jumat, 31 Mei 2024 10:03 WIB

Lanskap kompetitif pasar chip AI Tiongkok sedang mengalami perubahan signifikan seiring dengan keunggulan Huawei dibandingkan Nvidia.

Lanskap kompetitif pasar chip AI Tiongkok sedang mengalami perubahan signifikan seiring dengan keunggulan Huawei dibandingkan Nvidia. Perkembangan ini menyusul sanksi AS terhadap Huawei dan pembatasan ekspor prosesor canggih Nvidia, sehingga mengubah dinamika pasar.

Chip Ascend 910B yang dikembangkan sendiri oleh Huawei dengan cepat mendapatkan daya tarik di berbagai industri, hal ini difasilitasi oleh semakin populernya “kotak AI”. Dilansir dari Gizmochina (31/5), kotak AI ini adalah mesin lengkap yang mengintegrasikan chip AI, algoritme spesifik industri, dan model AI besar yang telah dilatih sebelumnya, sehingga memberikan solusi siap pakai untuk perusahaan kecil dan entitas pemerintah.

Mereka menawarkan cara yang hemat biaya bagi organisasi-organisasi ini untuk menyempurnakan layanan berbasis model besar tanpa investasi besar.

Sebelumnya didominasi oleh Nvidia, pasar Tiongkok daratan kini melihat potensi pergeseran, dengan Huawei siap menyalip pesaingnya dari Amerika. Menanggapi pembatasan ekspor AS pada prosesor A800, H800, dan L40S, Nvidia telah memperkenalkan chip kelas bawah, seperti H20, yang dirancang untuk Tiongkok. Namun, chip ini dijual dengan harga lebih murah dibandingkan dengan chip Ascend 910B milik Huawei, yang mencerminkan semakin ketatnya persaingan dan tantangan pasar yang dihadapi Nvidia.

Ekosistem Huawei Ascend telah berkembang pesat, dengan 40 mitra perangkat keras, 1.600 mitra perangkat lunak, dan 2.900 solusi aplikasi AI. Perusahaan-perusahaan terkemuka di Tiongkok seperti Tianjin Sitonholy dan SenseTime mengadopsi chip Huawei untuk kotak AI mereka, dan SenseTime memperkirakan penjualan AI generatifnya akan meningkat dua kali lipat berkat kotak AI ini.