Perlukah kita tunda beli smartphone Huawei sekarang?
Pengguna smartphone Huawei di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, tak lagi bisa mendapatkan pembaruan sistem operasi Android.
Keputusan pemerintah Amerika Serikat (AS) yang dipimpin Donald Trump mengantarkan Google pada keputusan untuk menangguhkan bisnisnya dengan Huawei. Pekan lalu, pemerintah AS telah memasukkan Huawei dalam Entity List atau daftar hitam. Daftar tersebut membuat Huawei sulit untuk bekerja sama dengan perusahaan AS, termasuk Google.
Dilansir Reuters (20/5), Google memutuskan menangguhkan bisnis mereka dengan Huawei, termasuk atas layanan sistem operasi Android dan produk lainnya. "Kami mematuhi perintah dan meninjau implikasinya. Untuk pengguna layanan kami, Google Play dan perlindungan keamanan dari Google Play Protect akan terus berfungsi pada perangkat Huawei yang ada," demikian kata Google melalui pernyataan.
Dengan begitu, pengguna smartphone Huawei di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, tak lagi bisa mendapatkan pembaruan sistem operasi Android. Selain itu, mereka juga tak bisa lagi menggunakan sederet aplikasi buatan Google, seperti Gmail, YouTube hingga Chrome.
Dampak itu akan dirasakan pengguna smartphone Huawei generasi mendatang, setidaknya jika penangguhan Google ini terus diberlakukan tanpa kecuali. Pasalnya, mereka tak bisa mendapatkan aplikasi Google, yang biasanya sudah terpasang pada smartphone Android baru. Sementara bagi pengguna saat ini, atau pengguna yang telah lama menggunakan smartphone Huawei, masih bisa memperbarui aplikasi Google melalui Google Play Store dan mendapat perlindungan keamanan aplikasi melalui Google Play Protect, sebagaimana disebut Google dalam pernyataannya.
Nasib pengguna smartphone Huawei saat ini