Ilmuwan Tiongkok temukan cara produksi air minum dari tanah bulan
Tim ilmuwan berhasil mengembangkan metode untuk memproduksi air dari regolit bulan—tanah yang terdapat di permukaan Bulan.
Para ilmuwan Tiongkok telah menciptakan terobosan signifikan dalam upaya menjadikan Bulan sebagai habitat manusia dengan menemukan cara untuk memproduksi air minum langsung dari tanah bulan. Penemuan ini membuka peluang besar bagi masa depan eksplorasi luar angkasa dan kelangsungan hidup manusia di luar Bumi.
Dilansir dari Wion News (26/8), dalam sebuah penelitian yang dipimpin oleh Profesor Wang Junqiang dari Ningbo Institute of Materials Technology and Engineering (NIMTE) di bawah naungan Chinese Academy of Sciences (CAS), tim ilmuwan berhasil mengembangkan metode untuk memproduksi air dari regolit bulan—tanah yang terdapat di permukaan Bulan. Penemuan ini memanfaatkan reaksi kimia antara hidrogen yang terdapat secara alami di regolit dan mineral ilmenit (FeTiO3) yang melimpah di Bulan.
Proses ini, yang diuji menggunakan sampel regolit yang dibawa kembali oleh misi Chang’E-5, melibatkan pemanasan regolit bulan hingga suhu lebih dari 1.200 Kelvin. Hasilnya, dari setiap satu gram regolit cair yang dihasilkan, bisa diperoleh sekitar 51 hingga 76 miligram air. Secara keseluruhan, satu ton regolit bulan dapat menghasilkan lebih dari 50 kilogram air—setara dengan seratus botol air minum berukuran 500 mililiter.
“Penelitian ini menunjukkan bahwa kita memiliki potensi nyata untuk memproduksi air di Bulan, sebuah langkah penting menuju keberlanjutan misi eksplorasi luar angkasa jangka panjang,” ungkap Profesor Wang dalam pernyataan resminya.
Penemuan ini dianggap sebagai lompatan besar dalam upaya mengatasi tantangan utama dalam menjadikan Bulan sebagai tempat tinggal manusia, yaitu ketersediaan air. Air bukan hanya penting untuk kebutuhan dasar manusia, tetapi juga dapat dipecah menjadi hidrogen dan oksigen yang bisa digunakan untuk bahan bakar dan oksigen untuk bernafas.