Iming-iming dana kompensasi, namun justru tipu pengguna internet

Oleh: Hieronimus Patardo - Selasa, 09 Jun 2020 18:26 WIB

Pesan berisi dana kompensasi selama masa pandemi mungkin melegakan. Tetapi pengguna diimbau waspada terhadap pesan jenis ini.

Source: Google

Bukan rahasia lagi kalau pandemi corona, selain menyerang kesehatan, juga berdampak pada ekonomi global. Karenanya pemerintah beberapa negara berupaya untuk memberikan bantuan, terutama untuk warganya yang terkena dampak ekonomi ini. Namun harus diketahui, kalau scammer juga memanfaatkan situasi ini untuk melakukan kejahatan. 

Banyak spam yang saat ini menggunakan pembayaran terkait pandemi sebagai umpan untuk mendistribusikan malware. Biasanya, korban akan diminta untuk membuka lampiran atau mengklik tautan dalam pesan yang diberikan dengan iming-iming memberikan bantuan dana yang dijanjikan. 

Kaspersky menyebut bahwa situs yang terhubung dengan tautan yang diberikan memiliki tampilan yang mirip dengan situs resmi pemerintah. Kendati begitu, pengguna harus memperhatikan email pengirim. Biasanya, email tersebut terlihat tidak resmi. Untuk diketahui, jika pengguna mengklik tautan tersebut, maka Trojan loader Sneaky akan diinstal pada komputer dan kemudian mengunduh dan menjalankan Trojan lainnya. 

Kaspersky mendapati bahwa para scammer ini cenderung menargetkan kelompok sosial dengan usia lebih dari 70 tahun. Biasanya, kelompok sosial ini lebih rentan penipuan ketimbang kaum muda karena kurangnya pengalaman di bidang teknologi modern. 

Saat tautan diakses, mereka akan dihadapkan pada formulir yang menanyakan nama depan dan belakang, serta nomor jaminan sosial dan alamat terbaru. Setelah mengirimkan formulir yang dimaksud, pengguna justru diarahkan ke situs asli yang didukung WHO dan diundang untuk memberikan sumbangan. Ini merupakan upaya yang dilakukan para scammer untuk menambah kredibilitas mereka