Instagram rekomendasikan konten seksual ke remaja umur 13 tahun

Oleh: Lysti Rahma - Jumat, 21 Jun 2024 16:47 WIB

Investigasi yang berlangsung selama tujuh bulan hingga Juni ini menunjukkan bahwa algoritma Instagram secara cepat mengarahkan remaja ke konten sugestif seksual.

Instagram dilaporkan merekomendasikan konten berunsur seksual kepada pengguna remaja yang baru berusia 13 tahun. Temuan ini diungkap oleh The Wall Street Journal dalam sebuah investigasi bersama dengan Northwestern University, yang mengungkapkan bahwa Meta gagal memenuhi janjinya untuk menjaga konten agar sesuai dengan usia pengguna remaja.

Dilansir dari Phone Arena (21/6), investigasi yang berlangsung selama tujuh bulan hingga Juni ini menunjukkan bahwa algoritma Instagram secara cepat mengarahkan remaja ke konten sugestif seksual hanya beberapa menit setelah mereka masuk ke akun mereka. Meta sebelumnya berjanji pada Januari lalu untuk membatasi materi semacam ini agar tidak terlihat oleh pengguna yang berusia 16 tahun ke bawah. Namun, hasil investigasi menunjukkan kenyataan yang berbeda.

Dalam eksperimen tersebut, The Wall Street Journal dan Profesor Ilmu Komputer Laura Edelson dari Northwestern University membuat akun Instagram baru dengan usia terdaftar 13 tahun. Pada awalnya, akun-akun ini menerima video wanita menari dan berpose secara sugestif. Ketika akun-akun ini mengabaikan konten lain dan menonton video tersebut, Instagram Reels mulai merekomendasikan konten yang semakin provokatif.

Dalam waktu kurang dari tiga menit, akun-akun ini mulai menerima konten dari kreator dewasa. Kurang dari 20 menit kemudian, feed akun tersebut penuh dengan promosi dari kreator yang menawarkan foto telanjang kepada pengguna yang berinteraksi dengan postingan mereka. Platform lain seperti TikTok dan Snapchat tidak menunjukkan perilaku algoritma serupa kepada pengguna remaja.

Profesor Edelson menyatakan, "Ketiga platform ini memang memiliki perbedaan dalam konten yang direkomendasikan kepada remaja. Namun, pengalaman dewasa di TikTok tampaknya memiliki konten eksplisit yang jauh lebih sedikit dibandingkan pengalaman remaja di Instagram Reels."