Keuntungan terjun bebas, Intel jual seluruh saham di Arm seharga Rp2,3 triliun
Intel baru-baru ini mengumumkan penjualan seluruh sahamnya di Arm Holdings senilai US$147 juta (Rp2,3 triliun) sebagai bagian dari upaya pemotongan biaya yang lebih luas.
Intel baru-baru ini mengumumkan penjualan seluruh sahamnya di Arm Holdings senilai US$147 juta (Rp2,3 triliun) sebagai bagian dari upaya pemotongan biaya yang lebih luas. Langkah ini dilakukan di tengah tantangan keuangan yang signifikan yang dihadapi oleh raksasa teknologi tersebut.
Dilansir dari Hardwarezone (16/8), penjualan saham ini terjadi pada kuartal kedua tahun 2024, di mana Intel menjual 1,18 juta saham Arm Holdings. Selain itu, Intel juga menjual sahamnya di perusahaan keamanan siber ZeroFox dan mengurangi kepemilikannya di Astera Labs, sebuah perusahaan yang dikenal mengembangkan platform konektivitas untuk perangkat keras perusahaan. Langkah-langkah ini merupakan bagian dari strategi Intel untuk mengelola biaya dan memulihkan kas di tengah kerugian finansial yang besar.
Meskipun penjualan saham Arm menghasilkan US$147 juta, Intel melaporkan kerugian bersih sebesar US$120 juta (Rp2 triliun) dari investasi ekuitasnya untuk kuartal tersebut, yang merupakan bagian dari kerugian sebesar US$1,6 miliar (Rp25,2 triliun) yang dihadapi Intel selama periode ini. Selain menjual sahamnya di Arm, Intel juga keluar dari investasinya di ZeroFox dan mengurangi keterlibatannya dengan Astera Labs.
Penjualan saham ini mencerminkan upaya Intel untuk menstabilkan posisi keuangannya di tengah tantangan pasar yang berkelanjutan. Meskipun demikian, investasi Intel di Arm sebelumnya didorong oleh pertimbangan strategis, mengingat Arm Holdings adalah kekuatan signifikan di industri semikonduktor dengan desainnya yang mendukung sebagian besar perangkat mobile. Intel dan Arm juga berkolaborasi dalam platform pusat data yang disesuaikan untuk teknologi proses Intel 18A.
Tantangan keuangan Intel semakin diperjelas awal bulan ini ketika perusahaan merilis laporan pendapatan yang mengecewakan, yang menyebabkan penurunan nilai sahamnya sebesar 33%, menghapus miliaran dolar kapitalisasi pasar. Untuk mengatasi kesulitan ini, Intel mengumumkan rencana untuk memotong 15.000 pekerjaan dan menerapkan pengurangan biaya lainnya. Perusahaan juga menangguhkan dividen, menandakan kedalaman upayanya untuk menghemat kas dan fokus pada pemulihan.