Transaksi e-commerce di Indonesia makin sering dan makin banyak
Bukalapak optimis pembelian komoditas di ecommerce akan mengarah ke barang-barang besar.
Muhammad Fajrin, CFO Bukalapak, saat ditemui di Jakarta (22/2) mengatakan pada 2017, total market cap e-commmerce di Indonesia sekitar Rp150-Rp200 triliun. Prediksi Fajrin, market cap e-commerce akan terus bertambah lebih dari 50 persen setiap tahun.
Kami melihat bahwa pertumbuhan e-commerce akan menyusul ke kategori komoditas lainnya. Salah satunya kategori perabot rumah tangga.
Transaksi di Bukalapak menunjukkan data menarik. Pengguna yang berbelanja di Bukalapak pertama kali pada 2012 silam berbelanja kurang dari 10 kali setahun. Sekarang pengguna yang sama berbelanja lebih dari 50 kali setahun.
Frekuensi belanja pengguna yang semakin sering ini merupakan indikator bahwa tren belanja di e-commerce di Indonesia berubah. Selain membeli barang lebih sering, komoditas di e-commerce juga mulai beragam.
Pada awal Bukalapak beroperasi, pengguna membeli aksesoris maupun barang-barang kecil lainnya. Akan tetapi semakin sering pengguna berbelanja online, barang-barang komoditas yang mereka beli mulai beranjak ke barang-barang yang lebih besar. Suku cadang motor dan perabot rumah tangga menjadi kategori yang dicontohkan Fajrin.