Peneliti sebut jumlah tebusan ransomware hingga pertengahan 2024 disebut meningkat

Oleh: Nur Chandra Laksana - Kamis, 22 Agst 2024 09:03 WIB

Dalam sebuah laporan yang diungkap Chainalysis menyebutkan biaya uang tebus serangan ransomware terus meningkat di pertengahan 2024.

Serangan ransomware di seluruh dunia tampaknya mengalami peningkatan aktivitas. Soalnya, dalam sebuah laporan terbaru dari perusahaan analisis Blockchain Chainalysis mengungkapkan bahwa pembayaran ransomware meningkat sekitar 2% dibandingkan dengan tahun lalu.

Jika dilihat presentasinya, peningkatan 2% itu terlihat sangat kecil. Namun faktanya, peningkatan ini berhasil meningkatkan pembayaran ransomware global meningkat dari USD449,1 juta menjadi USD459,8 juta.

Tapi di sisi lain, mereka mengatakan bahwa jumlah aktivitas ilegal di jaringan secara keseluruhan menurun hampir 20% tahun ini. Ini berarti, kerugian yang dialami korban serangan siber lebih besar jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Ada juga laporan bahwa arus masuk dana curian meningkat hampir dua kali lipat, naik dari USD857 juta menjadi USD1,58 miliar. Tentu saja, hal ini harus menjadi perhatian yang besar bagi para pemilik data di seluruh dunia.

Dilansir dari laman Securityaffairs (22/8), pada tahun 2024, pembayaran ransomware juga diprediksi akan mencapai rekor tertinggi, didorong oleh "perburuan hewan besar". Para ahli percaya bahwa serangan yang lebih sedikit tetapi lebih menonjol menghasilkan tebusan yang lebih besar.