Kaspersky: Ada serangan APT besar di Indonesia selama 2019
Ada total tiga serangan Advance Persistent Threat (APT) yang gencar lancarkan serangan cyberpionage canggih di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.
Seiring majunya teknologi informasi, para peretas pun terus berevolusi. Ditambah dengan rendahnya literasi digital membuat kasus peretasan akan terus meningkat.
Hal ini tidak hanya terjadi di beberapa negara besar saja. Melainkan, negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Negera-negara ini mendapatkan banyak serangan siber baru, termasuk dari kelompok dengan pola serangan Advance Persistent Threat (APT) yang gencar lancarkan serangan cyberpionage canggih.
Ada tiga serangan umum yang menyerang Indonesia, yakni Platinum, Finspy, dan Phantom Lancer. Ketiga serangan ini menyerang pengguna, yang kemudian akan tersebar ke titik yang lebih besar.
Platinum misalnya, menggunakan sebuah backdoor bernama "Titanium" untuk menyerang calon korban. Malware ini dapat mengeksekusi dirinya sendiri setelah terpasang di perangkat korbannya.
“Biasanya, malware ini bersembunyi di berbagai tahap, menirukan perangkat lunak umum, yang terkait dengan perlindungan, driver perangkat audio, dan lainnya,” kata Territory Manager Kaspersky Indonesia, Donny Koesmandarin.